Songkhla, Rabu, 12 Juni 2024 – Siapa sangka, mahasiswa pascasarjana Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang yang biasanya akrab dengan suasana kampus dan cuaca Semarang yang panas-hujan-panas lagi, kini menggebrak Sholehuddin School, Thailand. Program mengajar di sana bukan hanya jadi ajang berbagi ilmu, tapi juga membuka cakrawala baru bagi dunia pendidikan lintas negara. Seru banget!

Begitu tiba di Sholehuddin School, para mahasiswa langsung disambut dengan hangat oleh Dr. Husnee Binhayeekhonoh, sang Kepala Sekolah. “Kami sangat senang bisa belajar dari para mahasiswa ini. Mereka membawa perspektif baru yang segar bagi kami,” ujar Dr. Husnee dengan semangat membara. Senyumannya seperti mengatakan, “Selamat datang di Thailand, mari kita berkolaborasi!”

Mahasiswa UIN Walisongo tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Mereka langsung terjun ke kelas-kelas, mengajar berbagai mata pelajaran mulai dari Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, hingga Matematika. Metode pembelajaran yang mereka bawa pun tidak main-main: interaktif dan kreatif, bikin siswa Sholehuddin School jadi antusias dan betah di kelas. “Mengajar di sini benar-benar membuka mata kami. Melihat siswa begitu bersemangat dan antusias adalah pengalaman yang sangat memuaskan,” ujar seorang mahasiswa dengan senyum lebar.

Setiap hari, mereka merancang rencana pengajaran yang tidak hanya informatif tetapi juga menyenangkan. Diskusi kelompok, permainan edukatif, semua dirancang untuk memaksimalkan pembelajaran. “Kami ingin siswa menikmati proses belajar. Dengan pendekatan yang fun, mereka jadi lebih mudah memahami materi,” kata mahasiswa lainnya. Bayangkan, belajar sambil bermain, siapa yang tidak suka?

Selain mengajar, mahasiswa UIN Walisongo juga ikut memeriahkan kegiatan budaya. Mereka memperkenalkan tarian tradisional Indonesia, bercerita tentang kehidupan di Semarang, dan melakukan sesi tanya jawab yang seru. Aktivitas ini tidak hanya memperkaya pengalaman siswa Sholehuddin School, tetapi juga mempererat hubungan antara kedua komunitas. “Rasanya seperti punya keluarga baru di sini,” ungkap seorang siswa Sholehuddin School sambil tersenyum lebar.

Program mengajar ini benar-benar memberikan pengalaman tak ternilai bagi para mahasiswa. Mereka belajar mengajar, memahami dinamika pendidikan di negara lain, dan tentunya menambah teman baru. “Mengajar di Sholehuddin School memberikan kami wawasan baru dan memperkaya pengalaman kami sebagai calon pendidik,” kata seorang mahasiswa dengan penuh rasa syukur.

Dengan harapan besar, program ini diharapkan menjadi awal dari banyak inisiatif kolaboratif lainnya antara UIN Walisongo dan institusi pendidikan di Thailand. Buka lebih banyak peluang, biar mahasiswa bisa belajar dan berkembang dalam lingkungan yang beragam dan dinamis. Dari Semarang ke Songkhla, semangat mengajar dan belajar terus menyala, membawa cerita seru dan inspirasi di sepanjang jalan.

1 thought on “Dari Semarang ke Thailand: Ketika Anak UIN Walisongo Bikin Heboh di Sholehuddin School

Leave a Reply to Frenki Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *