Semarang, 26 Agustus 2024 – Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang menggelar seminar bertajuk “Toward Future Education Framework 2030 and International Language 2032: Refleksi Pola Strategis Prodi Bahasa Arab di Indonesia”. Acara ini diadakan untuk membekali para akademisi dengan keterampilan menulis jurnal ilmiah bereputasi internasional, khususnya yang terindeks Scopus dan Sinta 2 dalam bahasa Arab.
Seminar yang dihelat di gedung FITK tersebut menghadirkan narasumber utama Dr. Mamluatul Hasanah, M.Pd., seorang ahli dalam bidang pendidikan bahasa Arab yang dikenal aktif dalam publikasi ilmiah internasional. Dalam pemaparannya, Dr. Mamluatul menekankan pentingnya kemampuan menulis jurnal dalam bahasa Arab sebagai langkah strategis untuk menjadikan bahasa ini sebagai bahasa ilmiah global yang relevan dengan tantangan abad ke-21. “Menuju tahun 2030 dan 2032, kita dihadapkan pada kesempatan besar untuk memperkuat eksistensi bahasa Arab di dunia akademik internasional, sehingga peran prodi bahasa Arab di Indonesia menjadi lebih strategis,” ungkapnya.
Dr. Mamluatul juga memaparkan strategi dan teknik penulisan jurnal bereputasi, mulai dari penyusunan naskah hingga langkah-langkah dalam proses publikasi di jurnal bereputasi Scopus dan Sinta. Menurut beliau, peningkatan kualitas dan kuantitas publikasi ilmiah berbahasa Arab dari Indonesia akan memperluas jangkauan akademik sekaligus meningkatkan daya saing program studi bahasa Arab secara global.
Para peserta seminar, yang terdiri dari dosen dan mahasiswa program studi bahasa Arab, menyambut antusias topik yang disampaikan. Diskusi berkembang seputar tantangan dan peluang dalam mewujudkan bahasa Arab sebagai bahasa akademik internasional, serta bagaimana menciptakan kerangka pendidikan yang selaras dengan visi pendidikan masa depan.
Acara ini diharapkan menjadi awal dari langkah-langkah konkret dalam upaya menjadikan bahasa Arab tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai bahasa ilmiah yang dapat berdiri sejajar dengan bahasa-bahasa internasional lainnya.
