Jepara, 2022 – Tim Pengabdian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo Semarang menggelar program pendampingan bertajuk “Pengembangan Lingkungan Artifisial Pendukung Pembelajaran Bahasa Arab” di Pondok Pesantren Sadamiyyah, Jepara. Program ini dirancang untuk menciptakan lingkungan berbahasa Arab yang kondusif guna meningkatkan keterampilan komunikasi santri dalam bahasa Arab.
Tim Pengabdian yang dipimpin oleh Dr. Ahmad Maghfurin ini beranggotakan:
- Syekh Moh Athif – Utusan Al-Azhar
- Arum Rayana – S2 Pendidikan Bahasa Arab
- Moh Hafid Al-Fath – S1 Pendidikan Bahasa Arab
- Moh Jibril – S1 Pendidikan Bahasa Arab
- Zurin Saska – S1 Pendidikan Bahasa Arab
Dalam pengamatan awal yang dilakukan pada Januari 2023 melalui kegiatan Praktik Lapangan Pendidikan (PLP), diketahui bahwa kemampuan berbahasa Arab santri Pondok Pesantren Sadamiyyah masih belum optimal meskipun telah mengikuti banyak jam pelajaran formal. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah proses pembelajaran bahasa Arab yang masih bersifat monoton dan berpusat pada teori qawaid (tata bahasa), serta minimnya praktik langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Rendahnya partisipasi santri dalam kompetisi bahasa Arab tingkat kabupaten juga menjadi indikasi bahwa metode pembelajaran saat ini perlu diperbaharui. Hal ini menjadi pendorong utama tim pengabdian untuk menciptakan lingkungan artifisial yang mendukung praktik berbahasa Arab aktif dan efektif.
Pendampingan ini bertujuan:
- Mengevaluasi kondisi lingkungan bahasa Arab saat ini di Ponpes Sadamiyyah.
- Mengembangkan strategi pembentukan lingkungan bahasa Arab yang efektif.
- Mendorong terciptanya suasana berbahasa Arab yang menyenangkan dan partisipatif.
Dengan menciptakan lingkungan berbahasa yang mendukung, santri diharapkan mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif baik dalam komunikasi lisan maupun tulisan.
Dalam pelaksanaannya, tim pengabdian menggunakan metode intervensi partisipatoris dengan pendekatan Action Research (penelitian tindakan). Hal ini melibatkan kolaborasi aktif antara tim pendamping, santri, ustadz, dan pengelola pondok. Beberapa strategi kunci meliputi:
- Lingkungan Visual dan Pendengaran: Papan pengumuman, majalah dinding, serta penyiaran konten berbahasa Arab.
- Praktik Interaktif: Latihan percakapan harian, diskusi kelompok, dan simulasi komunikasi berbahasa Arab.
- Hari Berbahasa Arab: Kebijakan penggunaan bahasa Arab dalam kegiatan harian pesantren.
- Pembinaan Kreatif: Permainan bahasa, kontes pidato, dan lagu-lagu berbahasa Arab untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan.
Program ini diharapkan menjadi tonggak awal dalam menciptakan tradisi positif berbahasa Arab di Pondok Pesantren Sadamiyyah. Dengan suasana yang lebih hidup dan kondusif, santri tidak hanya akan lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Arab, tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dari itu, keberhasilan program ini bisa menjadi model pembelajaran berbasis lingkungan yang dapat diadopsi oleh pondok pesantren lain di Indonesia.
“Dengan pembentukan lingkungan berbahasa yang interaktif dan kreatif, kami berharap santri tidak hanya belajar bahasa Arab sebagai teori, tetapi juga menggunakannya sebagai keterampilan hidup yang bermakna,” ungkap Dr. Ahmad Maghfurin, selaku Ketua Tim Pengabdian.
Dengan semangat kebersamaan antara tim pengabdian dan seluruh komunitas Pondok Pesantren Sadamiyyah, program ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pembelajaran bahasa Arab yang lebih efektif dan menyenangkan.