Semarang, 2 September 2025 – Program Magister (S2) Pendidikan Bahasa Arab UIN Walisongo Semarang sukses menyelenggarakan seminar virtual bertajuk “اللغة العربية: الهوية، والوحدة، والجمال (تحديات تعليمها في العصر الرقمي)” melalui platform Zoom. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Shadhili Abdul Ghani Ismail Ahmad Al-Mashri, akademisi yang sebelumnya mengajar di Universitas Malik Faisal, Negara Chad, sekaligus pengampu berbagai mata kuliah bahasa Arab di Al-Azhar Mesir.

 

Acara dibuka oleh Dr. Mahfudz Shodiq, Ketua Prodi S2 Pendidikan Bahasa Arab UIN Walisongo Semarang, yang menegaskan pentingnya inovasi dalam pengajaran bahasa Arab agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Jalannya diskusi dipandu oleh Dr. Naifah, sekretaris prodi S2 Pendidikan Bahasa Arab.

 

Seminar ini diikuti oleh 96 peserta, terdiri atas dosen, mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Arab, serta mahasiswa S2 Pendidikan Bahasa Arab. Kehadiran peserta dalam jumlah besar menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap isu-isu aktual pengajaran bahasa Arab di era digital.

 

Dalam pemaparannya, Dr. Shadhili menekankan urgensi, tantangan, sekaligus peluang pembelajaran bahasa Arab di abad ke-21. Ia menyampaikan bahwa bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat istimewa, sehingga mempelajarinya merupakan pintu untuk memahami sumber utama ajaran Islam. Pemateri juga menguraikan pandangan beberapa ulama terdahulu tentang urgensi bahasa Arab, di antaranya mengutip perkataan Umar bin Khattab yang menekankan pentingnya mempelajari bahasa Arab sebagai bagian dari menjaga agama.

 

Lebih lanjut, Dr. Shadhili menekankan bahwa pengajaran bahasa Arab perlu dilakukan dengan pendekatan adaptif yang memanfaatkan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), menggunakan beragam platform digital, serta diarahkan agar semakin mendekatkan pembelajar kepada praktik kebahasaan penutur aslinya. Dengan cara ini, bahasa Arab tidak hanya dipelajari dari sisi linguistik, tetapi juga sebagai bahasa yang sarat identitas, persatuan, dan keindahan.

 

Kegiatan ini mendapat respon positif dari seluruh peserta. Melalui diskusi interaktif, para peserta memperoleh wawasan baru mengenai strategi pengajaran bahasa Arab yang lebih inovatif dan kontekstual di era digital, yang diharapkan semakin memperkuat posisi bahasa Arab sebagai bahasa ilmu pengetahuan, agama, dan budaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *